siapakah aku: 2011-05-22

Sahabat adalah harta paling berharga di dunia ini. Mungkin telah banyak yang mengulas tema sahabat sejati, atau sahabat yang hilang dalam bentuk karya sastra, karya populer, film kartun, ataupun yang lainnya. Nah di Gubug Reyot ini saya ingin menulis sebuah puisi tentang sahabat, puisi untuk sahabat sejati. Hilang dan Kembali Hari ini ia pergi Membawa pesan dari ilahi Apakah sahabat telah mati? Tidak! Hanya tikus yang mati Mereka telah teracuni Jagung hijau milik petani Menggenggam janji Seperti menggenggam mawar berduri Apakah kau tahu arti sahabat sejati? Sahabat bak burung merpati Selalu bersama dalam keluarga inti Selalu berbagi saat jagung berlari Meskipun dia pergi, kelak pasti kembali “Aku Dan Kalian Dalam Kenangan Kita” Masihkah ada seberkas ingatan dalam hatimu..??? Ingatan yang tercipta kala kita bersama dahulu.. Kenangan akan kisah persahabatan.. Yang kini mulai Ku rindukannya.. Saat-saat ketika kita lalui bersama.. Ada suka.. ada duka.. Dan canda tawa penghias hari kita.. Lelah tak akan berarti bagi Ku.. Karena kebersamaan kita hapuskan semuanya.. Yang tersisa hanyalah cinta dan kasih.. Mungkinkah akan Ku temukan kembali..??? Masa-masa indah ini.. Tak pernah Ku biarkan.. Ombak menghapus kenangan kita.. Meski buih-buih kecil itu telah lampaui masa.. Namun, Semua kenangan kita akan menjadi separuh nyawa Ku.. Dan menjadi bagian dari hidup Kita.. Dan Ku yakin, Suatu saat akan kau dapatkan.. Jalanmu untuk hidupmu.. Namun, Berjanjilah kepada Ku.. Kalian semua tak akan melupakan Aku.. Ataupun semua kenangan kita.. pejalanan cinta tlah menghempaskan aku.. pada hati yang kukagumi.. terkadang bisu dan terkadang aku nafsu.. kini semua tinggallah serpihan hati.. yang tertanam pada hati dia.. hatiku berkeping saat mencintai.. dia,dia dan dia.. hanya namanya yang selalu ada.. hanya setitik cahaya darinya yang mampu ku baca.. dimana aku akan mencari kembali.. cinta yang seharusnya tergenggam jemari.. kini hilang di tengah rinai.. angin semilirpun dapat membawamu.. begitu mudahnya dia merasuk kedalam semak hatiku.. dia adalah kamu yang kucinta tanpa nafsu..

Saturday, May 28, 2011

where you all spend sumeer holiday?

where you all spend sumeer holiday?

Answer here

where u all spend your holiday?

Answer here

Monday, May 23, 2011

hidup dan roda

Melewati hari-hari yang berlalu…

Membuatkan aku tersedar dari mimpi…

Hidup ini tidak selalunya… bahagia dan gembira…

Adakalanya… Tanpa disangka…dugaan sering melanda

Dan menguji kesabaran hati seorang manusia…

Hidup ini umpama roda yang sentiasa berputar…

Ketabahan sering menjadi taruhan…

Kebahagian tidak selalu datang…

Kita perlu berusaha untuk mendapatkannya…

Adakalanya aku seperti seekor burung…

Yang hilang arah tujuan…

Tetapi aku kembali sedar…

Yang aku perlu berani menghadapi liku-liku hidup

Dan cabaran yang mendatang…

Dan bukannya masih bermimpi…

kata tentang sahabat

Seringkali waktu aku berlari mengejar ufuk di kaki langit, aku terjatuh dan terluka. Duri-durisepanjang perjalananku terlalu banyak dan sukar. Kadang-kadang hanya tubuh yang terluka. Namunada masanya hati dan jiwaku turut terluka. Langkahku terhenti, lalu aku mengaduh namun tiada siapayang mendengar. Mentari beransur-ansur rendah di kaki langit, menebarkan samrah spektrum merah. Aku mendongak ke langit, lalu titis-titis rahmat menimpa diri. Di situ aku pegun, aku lelah,lemah. Sucinya Tuhan menurunkan hujan membasuh luka-luka serta memberi aku kekuatan. Lalu akuterus berlari hingga tiba di sebuah wadi. Pepasirnya putih, seputih awan di langit. Mengalir sebuahanak sungai yang jernih; sejernih kristal di mahkota sang puteri Parsi. Aku terhenti dan gelintarmencari tuan empunya wadi untuk mengemis secangkir takungan kasih. Dan di situ, di bawah pohonmerimbun - aku terlihat engkau. Lantas kau bangkit, lalu tersenyum. Engkau mempersilakanku duduk di sampingmu, lalu kaumengungkapkan syair wirid mendayu-dayu. Aku terpegun, tenang menusuk diri seakan pawanasubuhmenyapa dedaun pohon. Arakian aku mohon mengundur diri, terasa bimbang kerana perjalanankumasih jauh. Engkau berdiri lalu menghulurkan jari-jemarimu. Aku bingung dan bertanya. Kamuketawa kecil lalu berkata, “Kini kita bersama..........” Aku mengangguk dan jari-jemari kita bertaut. Kita berdua kemudian terus berlari, kembali mengejar ufuk di kaki langit yang kini gelita. Eratsekali genggamanmu, seakan takut akan kehilanganku di dalam gelita. Aku ketawa, engkau ketawa.Kini kita gembira kerana kita bukan lagi bersendirian. Tatkala akujatuh, engkau berhenti danmerawat lukaku. Tatkal kita terjumpa cahaya, lalu masuk ke dalamnya. Engkau memegang erattanganku, memimpinku, enggan aku sesat di dalam cahaya. Sudah hampir separuh perjalananku. Hatiku girang kerana engkau masih di sisi. Ramaipengembara yang berkelana di lorong yang sama. Kini aku mempunyai ramai 'engkau'. Engkau semuayang setia bersamaku. Tidak terkira syukurku kepada Tuhan yang Maha Esa kerana mengurniakanengkau; sahabat untuk bersamaku meneruskan hidup di bawah lembayung kasih-Nya.Terima kasihsahabat.