Padahal, sebagian besar hubungan jenis ini nggak punya masa depan. Lalu mengapa ya banyak yang tetap mempertahankan hubungan ini? Banyak yang nggak mau keluar dari zona kenyamanan yang sudah didapat. Padahal kalo dipikir2, setidaknya dalam pikiranku nih, kalo dibilang nyaman, nggak mungkin deh nyamannya 100 persen. Gimana mau 100 persen kalau separuh hidup pasangan jadi bagian dari hidup orang lain. Apalagi kalau pasangan yang sudah memiliki anak, hmm, tambah banyak kan berbaginya. Jadi walaupun dari mulutnya selalu terucap atau paling tidak dia selalu mengesankan kalau kita (seandainya jadi orang ketiga) adalah segala2nya, atau lebih dicintai daripada pasangan resmi, kok kayaknya nggak mungkin ya, hmm,maksudnya rada gombal gitu deh hehehe…
Ini pasti dipandang berbeda sama orang yg ada dalam posisi sulit itu. Kadang ada juga yang merasa dia sebenarnya nggak pernah mau kondisi seperti itu, tapi entah kenapa kok Tuhan mempertemukan mereka dan menautkan hati mereka. Duh, jangan nyalahin Tuhan kali ya...
Dalam berinteraksi dengan banyak orang, tentu banyak juga yang berlawanan jenis. Hubungan yang konsisten, frekwensi bertemu rutin, proyek yang menantang, tugas keluar sama-sama, punya hobi yang sama dan banyak hal lain bisa jadi awal mula tumbuhnya kedekatan. Butuh awareness untuk bisa mempertahankan hubungan yang semestinya. Hal yang wajar kalau ada hal-hal yang dipandang menarik dari lawan jenis, apalagi bila hal tersebut sebelumnya tidak diketahui/ditemui. Di sini yang namanya awareness penuh diperlukan. Sejauh apa hal-hal menarik itu dikagumi, lalu kekaguman itu hendak diposisikan bagaimana.
Hmm, kalau dulu orang suka bilang jangan main api nanti terbakar, mungkin bener juga ya. Beberapa teman menikmati kedekatansecara spesial dengan orang yg sudah berpasangan, sudahb erbuntut pula. Dengan dalih hanya teman akrab, teman curhat, mereka mengabaikan peluang terjadinya kedekatan lebih jauh, hingga tanpa sadar satu sama lain saling terikat, kalau nggak ketemu kayak ada yang hilang, smsnya ditunggu2, selalu ingin tau yg satu udah makan atau belum. Dari yang awalnya masih diceritakan pada pasangan resmi sampai lama2 nggak cerita, entah karena lupa atau karena memang merasa sebaiknya pasangan nggak perlu tahu, toh nggak ngapa2in juga. Nah, lama2 akan makin banyak pembenaran2, keterikatan membuat pasangan resmi mulai terabaikan, makin banyak hal yang ditutup2i dst. Ada lho hubungan model gini yang nggak pakai nipu, jadi sang suami nggak pernah bohong karena istrinya memang nggak pernah tanya apa2. Nah lho...
Duh, kok jadi ngomong soal ini ya, padahal tadinya mau cerita kalo di tulisan yg aku baca itu ada gambar artis2 luar yang saling terkoneksi, digambarkan dengan garis2, si A berhubungan dengan siapa, B dengan siapa dll. Garis2 itu saling terjalin,jadi kelihatan si A selain berhubungan dengan pasangannya juga berhubungan dengan orang lain. Nah, dari banyakpasangan itu ternyata ada satu yg punya koneksi ke semua pria yg ada di gambar itu. Dia adalah Paris Hilton. Nggak tahu apakah maksudnya semua di situ pernah pacaran sama Paris atau Paris pernah jadi orang ketiga semua pasangan yg ada di situ, hihihi... alamak aku jadi indon lak hahahahahahahaha p apa-apa pun jangan lah jadi orang ketiga tak baik kok kamu lakukan begitu(nmarva jlo league) hahahahahahahaha